Perhitungan
Key
Performance Indicators digunakan untuk mengukur parameter kualitatif
yang cenderung sulit pengukurannya. Misalnya kualitas kepemimpinan dan kepuasan
pelanggan. Satu hal yang perlu Anda
perhatikan, tidak semua matrik adalah Key Performance Indicators.
Key Performance Indicator (KPI) adalah bahwa indikator tersebut dapat
diukur (measurable). Hal ini berarti bahwa untuk setiap Key Performance Indicator (KPI), baik ukuran kuantitatif maupun
kualitatif sudah tersedia informasi tentang jenis data-data yang akan digali,
sumber data, dan cara mendapatkan data tersebut. Selain kriteria ”dapat diukur”
tersebut, Key
Performance Indicator (KPI)
juga harus memiliki sejumlah kriteria lain. Pada beberapa literatur disebutkan
kriteria-kriteria Key Performance Indikator (KPI) yang antara lain meliputi:
Specific, Achievable, Realistic, dan Timely, yang jika digabungkan dengan
kriteria Measurable dapat diringkas dalam akronim SMART. Dengan bahasa yang
berbeda, Schiavo-Campo juga menguraikan kriteria-kriteria yang harus dipenuhi
oleh Key Performance
Indicator (KPI),
yang kemudian dirumuskannya dalam akronim “CREAM”. Kriteria tersebut meliputi :
(1) Clear; Key Performance Indicator (KPI) terdefinisikan secara jelas dan
tidak memiliki makna ganda. (2). Relevant: mencukupi untuk pencapaian tujuan,
atau menangani aspek-aspek obyektif yang relevan, (3) Economic: data/informasi yang
diperlukan akan dapat dikumpulkan, diolah, dan dianalisis dengan biaya yang
tersedia, (4) Adequate:
oleh dirinya sendiri atau melalui kombinasi dengan yang lain, pengukuran harus
menyediakan dasar yang mencukupi untuk menaksir kinerja, dan (5) Monitorable: dalam rangka
kejelasan dan ketersediaan informasi, indikator harus dapat diterima bagi
penilai atau evaluator kinerja yang independent. Kriteria-kriteria tersebut
diatas adalah alat bantu yang efektive untuk memilih Key Performance Indicator (KPI).
0 comments:
Post a Comment