Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah
ukuran kuantitatif maupun kualitatif untuk dapat mengembangkan tingkat
pencapaian sasaran dan tujuan organisasi, baik pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, maupun tahap setelah kegiatan selesai. Selain itu, indikator
kinerja juga dapat digunakan untuk meyakinkan bahwa kinerja hari demi hari
menunjukan kemajuan dalam rangka menuju sasaran maupun tujuan organisasi yang
bersangkutan.
Menurut Akdon dalam bukunya
“Strategic Management for Educational
Management” (2006) syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam ukuran kinerja
adalah sebagai berikut:
a)
Spesifik dan jelas untuk menghindari
kesulitan integrasi sistem penilaian kinerja.
b)
Dapat diukur secara obyektif baik dengan
cara kualitatif maupun kuantitatif.
c)
Menangani aspek-aspek yang relevan.
d)
Fleksibel dan sensitif terhadap perubahan.
e)
Efektif dalam arti mudah dicari atau
dianalisis.
Menurut
Vincent Gaspersz (2006), dalam buku “Perencanaan Strategis untuk Peningkatan
Kinerja”, indikator kinerja secara keseluruhan harus berkaitan dengan misi,
atau sasaran dan tujuan yang akan dicapai. Dengan mengandalkan kemampuan dalam
mengukur hasil dan perbaikan-perbaikan prioritas yang berguna untuk pelanggan
internal dan external stakeholders
dalam pembuatan kebijakan.
Secara
praktis hal ini berarti indikator kinerja dalam melaksanakan pekerjaan
dilingkungan sebuah organisasi atau perusahaan mencakup lima unsur sebagai
berikut :
a)
Kuantitas hasil kinerja yang dicapai.
b)
Kualitas hasil kinerja yang dicapai.
c)
Jangka waktu mencapai hasil kinerja tersebut.
d)
Kehadiran dan kegiatan selama hadir ditempat kerja.
e)
Kemampuan bekerjasama
Berdasarkan uraian-uraian
diatas berarti kinerja seseorang dilingkungan suatu organisasi atau perusahaan
dapat dilihat dari dua orientasi, yaitu: (Nawawi, 2001)
1.
Orientasi proses yang menyangkut efektifitas dan efisiensi
pelaksanaan pekerjaan dari sudut metode / cara kerja yakni yang mudah/tidak
sulit, sedikit menggunakan tenaga dan pikiran (ringan), hemat dan tepat
waktu/cepat, hemat bahan dan rendah biaya (cost).
2.
Orientasi hasil dalam arti dengan proses seperti tersebut
diatas dicapai hasil dengan kriteria produktivitas tinggi baik dari segi
kuantitas maupun kualitas yang sesuai keinginan konsumen.
Gambar 2.2 Unsur-unsur dalam
pengevaluasian kinerja
Sumber: Haradi Nawawi (2003)
Dilingkungan sebuah organisasi / perusahaan, tiap-tiap dan semua karyawan
perlu dievaluasi kinerjanya untuk mengetahui kontribusinya dalam pencapaian
tujuan, baik tujuan operasional maupun tujuan ideal / strategik yang ditetapkan
(Nawawi, 2003).
Unsur-unsur dalam evaluasi kinerja terdiri dari:
a)
Pelaksanaan pekerjaan oleh pekerja
b)
Kegiatan evaluasi kinerja
c)
Hasil evaluasi kinerja
d)
Umpan balik untuk melaksanakan manajemen kinerja
e)
Data dan informasi tentang karyawan
f)
Pengukuran/penilaian atau kegiatan
evaluasi.
Berdasarkan gambar / kinerja diatas berarti evaluasi kinerja meliputi
langkah-langkah atau kegiatan sebagai berikut: (Nawawi, 2003)
a)
Pelaksanaan pekerjaan
b)
Karyawan melaksanakan pekerjaannya untuk jangka waktu periode
tertentu, atau lama waktu dalam mengerjakan pekerjaannya dalam masing-masing
bidang.
c)
Menetapkan standart pekerjaan sebagai tolok ukur pelaksanaan
pekerjaan yang efektif atau tidak efektif dan yang berhasil atau gagal.
d)
Melakukan Observasi (jika mungkin), monitoring atau pemantauan pelaksanaan pekerjaan dengan mengunakan
metode penilaian yang paling tepat.
e)
Membandingkan hasil observasi atau monitoring dengan standar pekerjaan masing-masing. Standar
pekerjaan sebagai tolok ukur kinerja seperti dikatakan diatas harus
dipersiapkan sebelum evaluasi kinerja dilakukan, yang cara membuat dan
substansinya masih akan dibahas dalam uraian-uraian berikut.
f)
Hasil evaluasi berupa skala nol / nilai setiap atau satu per
satu aspek yang dinilai merupakan informasi tentang kinerja pekerja / karyawan
yang dinilai.
Hasil tersebut dipergunakan sebagai umpan balik
(feed back) yang harus
ditindaklanjuti dengan melaksanakan manajemen kinerja dan untuk membuat keputusan-keputusan
mengenai buruh / karyawan seperti pemberian insentif berdasarkan prestasi.
0 comments:
Post a Comment