Analisis value chain adalah kegiatan menganalisis
kumpulan aktivitas yang dilakukan untuk merancang, memproduksi, memasarkan,
mengantarkan dan mendukung produk atau jasa (Ward dan Peppard, 2002).
Pendekatan value chain dibedakan
menjadi dua tipe aktivitas bisnis, yaitu aktivitas utama (primary activities) dan aktivitas pendukung (support activities).
1.
Aktivitas utama (primary activities)
Aktivitas-aktivitas utama pada perusahaan yang pada akhirnya memberikan
kepuasan pada pelanggan. Aktivitas-aktivitas tersebut tidak hanya dilakukan
dengan baik, tapi juga harus saling berhubungan dengan efektif jika keseluruhan
performa bisnis hendak dioptimalkan. Aktivitas utama terdiri dari inbound logistics, outbound logistics, sales
and marketing, serta services.
2.
Aktivitas pendukung (support activities)
Aktivitas-aktivitas yang melengkapi aktivitas utama dengan berbagai fungsi,
yaitu kelengkapan infrastruktur, manajemen sumber daya manusia, pengadaan
barang, dan pengembangan teknologi.
Dengan konsep value chain ini, menjelaskan bahwa
setiap mata rantai baik yang utama maupun pendukung dapat menambah nilai dari
produk yang dihasilkan. Nilai tambah yang dihasilkan oleh aktivitas-aktivitas
tersebut merupakan harga yang akan dibayar konsumen. Jika harga yang dibayar
tersebut lebih besar dari total biaya yang dikeluarkan oleh seluruh aktivitas,
maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan atau margin. Teknologi informasi
merupakan alat potensial untuk digunakan dalam menciptakan atau menambah
nilai-nilai dan teknologi informasi dimaksudkan untuk melihat sampai sejauh
mana peran sistem dan teknologi informasi di perusahaan saat ini di rantai
nilai.
Berdasarkan dokumen
perusahaan yang menyebutkan tugas dan fungsi setiap unit kerja serta pengamatan
yang dilakukan terhadap proses kerja yang terjadi di masing-masing unit kerja,
secara diagram, value chain dapat
terlihat seperti gambar di bawah ini.
0 comments:
Post a Comment