KPI ( Key Performance Indicator)

Monday, May 5, 2014
Perhitungan Key Performance Indicators digunakan untuk mengukur parameter kualitatif yang cenderung sulit pengukurannya. Misalnya kualitas kepemimpinan dan kepuasan pelanggan. Satu hal yang perlu Anda perhatikan, tidak semua matrik adalah Key Performance Indicators.


          Key Performance Indicator (KPI) adalah bahwa indikator tersebut dapat diukur (measurable). Hal ini berarti bahwa untuk setiap Key Performance Indicator (KPI), baik ukuran kuantitatif maupun kualitatif sudah tersedia informasi tentang jenis data-data yang akan digali, sumber data, dan cara mendapatkan data tersebut. Selain kriteria ”dapat diukur” tersebut, Key Performance Indicator (KPI) juga harus memiliki sejumlah kriteria lain. Pada beberapa literatur disebutkan kriteria-kriteria Key Performance Indikator (KPI) yang antara lain meliputi: Specific, Achievable, Realistic, dan Timely, yang jika digabungkan dengan kriteria Measurable dapat diringkas dalam akronim SMART. Dengan bahasa yang berbeda, Schiavo-Campo juga menguraikan kriteria-kriteria yang harus dipenuhi oleh Key Performance Indicator (KPI), yang kemudian dirumuskannya dalam akronim “CREAM”. Kriteria tersebut meliputi : (1) Clear; Key Performance Indicator (KPI) terdefinisikan secara jelas dan tidak memiliki makna ganda. (2). Relevant: mencukupi untuk pencapaian tujuan, atau menangani aspek-aspek obyektif yang relevan, (3) Economic: data/informasi yang diperlukan akan dapat dikumpulkan, diolah, dan dianalisis dengan biaya yang tersedia, (4) Adequate: oleh dirinya sendiri atau melalui kombinasi dengan yang lain, pengukuran harus menyediakan dasar yang mencukupi untuk menaksir kinerja, dan (5) Monitorable: dalam rangka kejelasan dan ketersediaan informasi, indikator harus dapat diterima bagi penilai atau evaluator kinerja yang independent. Kriteria-kriteria tersebut diatas adalah alat bantu yang efektive untuk memilih Key Performance Indicator (KPI).

0 comments:

Post a Comment