Indikator Kinerja

Tuesday, April 23, 2013

 Indikator Kinerja

Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif maupun kualitatif untuk dapat mengembangkan tingkat pencapaian sasaran dan tujuan organisasi, baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun tahap setelah kegiatan selesai. Selain itu, indikator kinerja juga dapat digunakan untuk meyakinkan bahwa kinerja hari demi hari menunjukan kemajuan dalam rangka menuju sasaran maupun tujuan organisasi yang bersangkutan.
Menurut Akdon dalam bukunya “Strategic Management for Educational Management” (2006) syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam ukuran kinerja adalah sebagai berikut:
a)         Spesifik dan jelas untuk menghindari kesulitan integrasi sistem penilaian kinerja.
b)        Dapat diukur secara obyektif baik dengan cara kualitatif maupun kuantitatif.
c)         Menangani aspek-aspek yang relevan.
d)        Fleksibel dan sensitif terhadap perubahan.
e)         Efektif dalam arti mudah dicari atau dianalisis.
Menurut Vincent Gaspersz (2006), dalam buku “Perencanaan Strategis untuk Peningkatan Kinerja”, indikator kinerja secara keseluruhan harus berkaitan dengan misi, atau sasaran dan tujuan yang akan dicapai. Dengan mengandalkan kemampuan dalam mengukur hasil dan perbaikan-perbaikan prioritas yang berguna untuk pelanggan internal dan external stakeholders dalam pembuatan kebijakan.

Pengertian Kinerja

 Pengertian Kinerja

Menurut Robin dalam buku Perencanaan Sumber Daya Manusia Untuk Organisasi Profit yang Komprehensif (Nawawi, 2003), kinerja adalah jawaban atas pertanyaan “Hasil apa yang akan dicapai di masa depan setelah seseorang mengerjakan sesuatu”. Sedangkan menurut Schermeson, Hunt dan Osborn (Nawawi, 2003) menyatakan kinerja adalah kuantitas dan kualitas pencapaian tugas, baik yang dilakukan secara individu, kelompok maupun satu oranisasi.
Pengertian kinerja menurut Judith Gordon (Nawawi, 2006) kinerja adalah suatu fungsi kemampuan pekerja dalam menerima tujuan pekerjaan, tingkat pencapaian tujuan dan interaksi antara tujuan dan kemampuan pekerja. Pengertian ini terlihat sedikit rumit karena mengenali kinerja sebagai fungsi kemampuan yang dimiliki pekerja dengan tujuan pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Apa itu PCO?

Monday, April 22, 2013
PCO merupakan kondisi di mana terdapat kista kecil pada ovarium (indung telur). Kondisi ini mengakibatkan terjadinya gangguan keseimbangan hormonal pada wanita. Gangguan keseimbangan hormonal ini dapat menyebabkan perubahan pada siklus menstruasi, perubahan pada kulit, kesulitan untuk hamil dan masalah-masalah lainnya.

Seorang wanita normal memiliki hormon estrogen dan progesteron. Selain kedua hormon tersebut, wanita juga memiliki hormon laki-laki yang dikenal sebagai hormon androgen. Jumlah hormon androgen pada wanita berbeda dengan pada pria. Kesemua hormon tersebut akan membantu perkembangan sel telur di dalam indung telur selama fase menstruasi.

Wanita dengan PCO mengalami ketidakseimbangan hormonal, dimana hormon androgen yang dihasilkan terlalu banyak. Sampai saat ini penyebab kondisi tersebut belum dapat diketahui secara pasti. 

Munajat Part I

Wednesday, April 17, 2013

Ya Allah, kenalkan kami kepada-Mu ya Rabb...hingga muncul cinta kami pada-Mu. Ketulusan Engkau memberikan apa yang kami butuhkan, apa yang kami perlukan, jangan sampai kami balas dengan maksiat kami kepada-Mu.
Ya Allah... engkau yang sudag menciptakan kami dan memberikan kami segala kebutuhan dan keperluan kami, masih pula membalas dengan kebaikan yang berlebih pula buat kami-kami yang mau mendengar seruan-Mu, mau beribadah kepada-Mu. Bahkan ganjaran surga Engkau simpan buat kami kelak tatkala kami sudah selesai menghadap hisab-Mu. Ya Allah, mestinya tanpa Engkau janjikan apa-apa harusnya kami-kami sudah menjadi hamba-hamba yang penuh syukur. Nyatanya Engkau tahu sendiri bagaimana kami.
Rabb...kenalkan kami kepada diri-Mu. Kenalkan kami kepada Keagungan-Mu, Kebesaran-Mu. Sehingga kami bisa beribadah kepada-Mu dan jadi hamba yang sangat perluuuu kepada diri-Mu.

Sepuluh Langkah Cascading Balanced Scorecard

Saturday, April 13, 2013

Proses cascading dapat dilakukan dalam 10 langkah yang berurutan, dengan tetap dimungkinkan untuk melakukan verifikasi ulang secara dinamis. Langkah-langkah ini sifatnya tidak kaku, tetapi cukup fleksibel sehingga dapat dimodifikasi dan disesuaikan dengan kondisi setiap organisasi. Misalnya, pada saat GML Performance Consulting melakukan proses cascading untuk sebuah organisasi publik, proses itu dilakukan dalam sepuluh langkah, tetapi isinya sedikit berbeda dari langkah-langkah yang ada dalam buku ini, karena telah disesuaikan dengan keadaan lembaga tersebut. Pada kesempatan lain kami juga melakukan cascading untuk sebuah perusahaan swasta yang ternyata hanya memerlukan sembilan langkah.
Sepuluh langkah proses cascading, yaitu:
1.      Tujuan Divisi (Analisis visi dan misi divisi)
Pada langkah awal proses cascading BSC perusahaan ke divisi, perlu dilakukan studi atas divisi tersebut, yang meliputi analisis visi dan misi divisi. Tentu saja visi dan misi divisi harus sejalan dengan perusahaan dan umumnya lebih spesifik daripada visi dan misi perusahaan.
2.      Relevansi Divisi (Mengidentifikasi Kontribusi dan pengaruh divisi terhadap peta strategi perusahaan)

Sejarah Balanced Scorecard


Balanced scorecard (BSC) didefinisikan sebagai suatu alat manajemen kinerja (performance management tool) yang dapat membantu organisasi untuk menerjemahkan visi dan strategi ke dalam aksi dengan memanfaatkan sekumpulan indikator finansial dan non-finansial yang kesemuanya terjalin dalam suatu hubungan sebab akibat.
Dari definisi tersebut, jelaslah BSC sangat berperan sebagai penerjemah atau pengubah (converter) visi dan strategi organisasi menjadi aksi. Karena itu, BSC tidak berhenti pada saat strategi selesai dibangun, tetapi terus memonitor proses eksekusinya.
Balanced scorecard pertama kali muncul pada tahun 1992, dalam artikel yang ditulis oleh Kaplan dan Norton di majalah Harvard Business Review edisi Januari-Februari 1992. Selanjutnya teori BSC telah berkembang dengan pesat, dan pada tahun 1996 Kaplan dan Norton merevisi BSC yang telah mereka bangun itu. Di sana muncul istilah Strategy Map (Peta Strategi).