Sejarah Balanced Scorecard

Saturday, April 13, 2013

Balanced scorecard (BSC) didefinisikan sebagai suatu alat manajemen kinerja (performance management tool) yang dapat membantu organisasi untuk menerjemahkan visi dan strategi ke dalam aksi dengan memanfaatkan sekumpulan indikator finansial dan non-finansial yang kesemuanya terjalin dalam suatu hubungan sebab akibat.
Dari definisi tersebut, jelaslah BSC sangat berperan sebagai penerjemah atau pengubah (converter) visi dan strategi organisasi menjadi aksi. Karena itu, BSC tidak berhenti pada saat strategi selesai dibangun, tetapi terus memonitor proses eksekusinya.
Balanced scorecard pertama kali muncul pada tahun 1992, dalam artikel yang ditulis oleh Kaplan dan Norton di majalah Harvard Business Review edisi Januari-Februari 1992. Selanjutnya teori BSC telah berkembang dengan pesat, dan pada tahun 1996 Kaplan dan Norton merevisi BSC yang telah mereka bangun itu. Di sana muncul istilah Strategy Map (Peta Strategi).
Peta strategi ini kemudian dijelaskan secara lebih terperinci di tahun 2004 dalam buku ketiga mereka yang berjudul Strategy Maps, Converting Intangible Assets into Tangible Outcomes Diterbitkan Harvard Business School Press. Karena sedikit berbeda dengan BSC yang pertama kali muncul, revisi BSC dengan konsep Strategy Map ini kami sebut sebagai BSC Generasi Kedua.
BSC generasi kedua memiliki beberapa perbedaan dengan BSC generasi pertama. Perbedaan yang paling signifikan adalah bahwa BSC generasi kedua mempunyai “hubungan sebab-akibat” di antara berbagai sasaran strategis yang disebut dengan Strategy Map, selain terdapat perbedaan dari segi tata letak (layout) di antara keempat perspektif.
Selain itu, terdapat 3 pembaharuan yang mucul sebagai evolusi BSC tersebut, yaitu:
·      Fokus
·      Tujuan dan
·      Bidang penerapan
Mengenai fokus, BSC generasi pertama berfokus pada pengukuran kinerja, sedangkan BSC generasi kedua berfokus pada manajemen. Manajemen disini mencakup manajemen strategi, manajemen operasional, dan manajemen di bidang lainnya, dan tidak hanya manajemen kinerja semata.
Mengenai tujuan, BSC generasi pertama bertujuan mengendalikan pelaksanaan strategi, sedangkan BSC generasi kedua menekankan komunikasi strategi. Komunikasi strategi menjadi hal penting di sini karena hasil studi menunjukan banyaknya kegagalan eksekusi dan strategi disebabkan oleh kurangnya komuikasi.
Mengenai bidang penerapan, BSC generasi pertama hanya ditujukan untuk sektor swasta, sedangkan BSC generasi kedua lebih luas sampai juga mencakup sektor publik, dan penerapannya berhasil.

1 comments:

Unknown at: September 10, 2014 at 11:05 AM said...

udah pernah pakai bsc ya?

Post a Comment