Acceptance
test merupakan bagian
kesepakatan resmi antara pembeli dan pengembang. Pengujian ini membentuk metode
sederhana dan empiris untuk memutuskan apakah program memadai. Pengujian ini
dapat dilihat sebagai bagian dari spesifikasi perangkat lunak. Program yang
tidak lolos semua pengujian ini berarti tidak memenuhi spesifikasi (meskipun
terdapat kriteria lain di spesifikasi yang tidak diuji, seperti percobaan
pemakai, dokumentasi (Hariyanto, 2004).
Manfaat dari pengujian ini dapat menyatakan
apakah program memenuhi spesifikasi. Dalam hal ini, pengujian-pengujian dapat
dipandang sebagai bukti bahwa pada kondisi-kondisi tertentu dan masukan-masukan
tertentu, program yang dikembangkan bekerja secara benar (Hariyanto, 2004).
Contoh acceptance test adalah
(Rotandiko, 2006): saat diminta masukan data (contoh: kode pos), data yang
harus dimasukan adalah angka, ketika sang penguji memasukkan huruf tau special
karakter, sistem harus bisa mengeluarkan peringatan yang memberitahukan kalau
data yang dimasukan salah.
0 comments:
Post a Comment