Analisis Value Chain

Monday, June 17, 2013
Analisis value chain adalah kegiatan menganalisis kumpulan aktivitas yang dilakukan untuk merancang, memproduksi, memasarkan, mengantarkan dan mendukung produk atau jasa (Ward dan Peppard, 2002). Pendekatan value chain dibedakan menjadi dua tipe aktivitas bisnis, yaitu aktivitas utama (primary activities) dan aktivitas pendukung (support activities).
1.        Aktivitas utama (primary activities)
Aktivitas-aktivitas utama pada perusahaan yang pada akhirnya memberikan kepuasan pada pelanggan. Aktivitas-aktivitas tersebut tidak hanya dilakukan dengan baik, tapi juga harus saling berhubungan dengan efektif jika keseluruhan performa bisnis hendak dioptimalkan. Aktivitas utama terdiri dari inbound logistics, outbound logistics, sales and marketing, serta services.
2.        Aktivitas pendukung (support activities)
Aktivitas-aktivitas yang melengkapi aktivitas utama dengan berbagai fungsi, yaitu kelengkapan infrastruktur, manajemen sumber daya manusia, pengadaan barang, dan pengembangan teknologi.
Dengan konsep value chain ini, menjelaskan bahwa setiap mata rantai baik yang utama maupun pendukung dapat menambah nilai dari produk yang dihasilkan. Nilai tambah yang dihasilkan oleh aktivitas-aktivitas tersebut merupakan harga yang akan dibayar konsumen. Jika harga yang dibayar tersebut lebih besar dari total biaya yang dikeluarkan oleh seluruh aktivitas, maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan atau margin. Teknologi informasi merupakan alat potensial untuk digunakan dalam menciptakan atau menambah nilai-nilai dan teknologi informasi dimaksudkan untuk melihat sampai sejauh mana peran sistem dan teknologi informasi di perusahaan saat ini di rantai nilai.
Berdasarkan dokumen perusahaan yang menyebutkan tugas dan fungsi setiap unit kerja serta pengamatan yang dilakukan terhadap proses kerja yang terjadi di masing-masing unit kerja, secara diagram, value chain dapat terlihat seperti gambar di bawah ini.

0 comments:

Post a Comment